Katalog Produk - PernikMuslim.com

Keajaiban Sedekah & Istighfar
31 Sebab Lemahnya Iman
166 Kiat menggapai Surga
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun
Saat Diam Saat Bicara Manajemen Lisan

Posted: 28 Feb 2011 04:24 AM PST

Tak ada manusia yang tak pernah berbuat dosa; bahkan dosa dan kesalahan adalah kodrat manusia. Andai saja tak pernah ada ampunan, pastilah dosa-dosa telah membinasakan setiap muslim. Tapi andai itu tidak perlu ada, karena rahmat dan kemahabijaksanaan Allah memberikan peluang setiap muslim meraih derajat dan ampunan. Dan untuk itu semua ada jalan besar yang pasti; istighfar (memohon ampunan) dan bersedekah. Dengan istighfar dan sedekah, seorang muslim dapat me-raih berkah hidup yang bertabur kedamaian. Istighfar merupakan bentuk ketundukan kepada perintah, pintu rizki, sebab masuk surga, meraih ampunan, menolak malapetaka, sebab diangkatnya derajat, disucikannya hati, bahkan salah satu sebab seseorang dapat menikmati kesehatan jasmaniah.

Sedangkan sedekah meru-pakan penyucian jiwa, pelaksanaan perintah Allah, sebab meraih naungan di Hari Kiamat, memadamkan kermurkaan Allah, menghindarkan dari kebatilan, dan menggugurkan dosa-dosa. Basahilah lidah dengan rangkaian istighfar. Jadilah se-orang yang takwa secara sosial dengan banyak bersedekah. Teladanilah Nabi a yang sekalipun telah diampunai dosa-dosanya yang telah lewat dan yang akan datang, namun beliau beristighfar tidak kurang dari seratus kali dalam sehari semalam, sementara kedermawanan beliau bagaikan angin yang berhembus memenuhi cakrawala. Dalam buku kecil ini anda dapat menyelami kekuatan hebat istighfar dan keajaiban yang ditumbuhkan oleh sedekah.

Klik disini untuk belanja produk ini via website

Atau bisa juga pesan via telepon/sms ke 031-60103503/ 08563364677 atau email support@pernikmuslim.com
Bisa juga datang langsung ke kantor kami di Semolowaru Elok blok AJ no 20 Surabaya, Jawa Timur, 60119. dengan mengabari kami terlebih dahulu agar barang bisa segera siap untuk Anda

www.PernikMuslim.com

31 Sebab Lemahnya Iman

Posted: 28 Feb 2011 04:22 AM PST

Tidak sedikit orang yang memperjuangkan idealismenya yang terputus di pertengahan jalan sebelum harapan dan cita-citanya tercapai. Bahkan menjadi seperti orang yang tidak memiliki idealisme dan harapan, seakan-akan belum pernah bercita-cita.Tidak sedikit syababul ummah (generasi muda Islam) yang terjun di dalam dunia shahwah Islamiyah (kebangkitan Islam) dengan penuh semangat dan ghirah yang tinggi, namun hanya dalam beberapa waktu, semangat dan ghirah itu luntur bahkan hilang, hingga seolah-olah mereka bukan sebagai generasi Islam atau orang yang patuh kepada ajaran agamanya.Faktor-faktor apa sajakah yang dapat melunturkan semangat dan ghirah keber-agama-an seseorang? Dan apa sebab konsistensi dan istiqamah dalam ber-Islam itu bisa lapuk dan lemah? Lalu apa penanggulangannyaBuku kecil dan bermutu ini akan memberikan jawaban terhadap semua pertanyaan di atas! Wallahu a'lam.

Klik disini untuk belanja produk ini via website

166 Kiat menggapai Surga

Posted: 28 Feb 2011 04:19 AM PST

Adakah bekal yang paling utama dan modal yang dapat dibanggakan bagi diri keluarga dan umat serta generasi kita selain iman yang murni dan kokoh, terus mengakar dalam, sehinga menebarkan buah-buahnya ke seluruh penjuru dunia?Buku kecil ini sangat patut menjadi wasiat dan warisan keluarga dan famili Anda dalam menumbuhsuburkan serta merawat dan memperkokoh pohon keimanan yang berbuah lebat amal-amal shalih sesuai dengan tuntunan firman Allah SWT, dan sunnah Rasulullah SAW, insya Allah.

Klik disini untuk belanja produk ini via website

Sesungguhnya Dia Maha Pengampun

Posted: 28 Feb 2011 04:14 AM PST

Manusia diciptakan Allah dengan berbagai kekurangan dan kecenderungan melakukan salah dan dosa. Tak satu pun manusia yang terbebas dari dosa dan kekeliruan. Jika mereka rajin mengetuk pintu ampunan yang selalu terbuka lebar di hadapan mereka, maka mereka adalah makhluk terbaik yang Allah ciptakan. Tangisan penyesalan dari seorang yang berbuat dosa lebih disukai Allah daripada suara orang yang bertasbih. Dan diampuninya satu dosa lebih baik daripada dunia dan seisinya. Iblis bersuka cita dengan turunnya Adam dari surga karena maksiat yang dia lakukan, tetapi iblis tidak menyadari, bahwa penyelam yang terjun ke dasar lautan akan naik kembali dengan membawa mutiara yang sangat berharga. Begitulah ibarat ampunan Allah.

Perhatikanlah Nabi Adam dan Hawa, ketika mereka melakukan dosa, mereka bermunajat, Wahai Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. ( Al-A'raf : 23). Buku ini berisi kajian lengkap tentang sebab-sebab, amal perbuatan, dan segala hal yang dapat dilakukan seorang Muslim untuk meraih ampunan. Disusun dengan sajian mudah dan dikukuhkan dengan dalil-dalil yang tsabit, serta takhrij yang metodologik berdasarkan disiplin ilmu hadits. Buku ini diawali dengan risalah ampunan, dan salah satu kelebihannya adalah disertai dengan pembahasan tentang hadits-hadits dha'if mengenai ampunan yang sering kita dengar dari berbagai pihak. Inilah panduan lengkap bagi setiap Muslim yang ingin menemukan jejak langkah yang haq untuk bisa berteduh di bawah rindangnya maghfirah. Meraih ampunan adalah salah satu cita-cita paling tinggi bagi seorang Muslim.

Klik disini untuk belanja produk ini via website

Saat Diam Saat Bicara Manajemen Lisan

Posted: 28 Feb 2011 04:08 AM PST

Semua sepakat bahwa mencuri, zina dan sejenisnya adalah perbuatan hina dan tercela. Hampir tidak ada -kecuali sedikit- dari masyarakat yang berani melakukannya dengan terang-terangan. Kenapa? Karena masyarakat kita masih menganggap perbuatan zina maupun mencuri sebagai perbuatan hina dan tercela serta pelakunya pantas disingkirkan dari masyarakat. Lalu, bagaimana masyarakat kita mendudukan perbuatan menggunjing, ghibah, membicarakan aib sesama muslim dan sejenisnya; lebih hina dari zina, setingkat dengannya ataukah lebih ringan? Fakta menunjukkan, saat ini orang tidak malu-malu lagi membicarakan aib sesama muslim di majlis-majlis umum, melakukan ghibah, menggunjing orang lain atas dasar kebenaran menurut versinya sendiri. Apalagi tontonan di setiap televisi tanpa basa-basi mengajak masyarakat membiasakan diri dengan gosip murahan.

Mari kita perhatikan hadits Nabi a berikut, "...Serendah-rendah jenis riba seperti seseorang menzinai ibunya sendiri, dan riba yang terburuk adalah mencela kehormatan seorang muslim." Zina itu buruk, menzinai ibu kandung sendiri tentu lebih tercela. Ketahuilah, membicarakan aib orang muslim jauh lebih buruk dan lebih hina dari itu semua!!! Masih adakah orang yang berani mengumbar lisannya dengan konsekuensi di atas? Buku ini menjelaskan secara lengkap tentang petaka yang bisa ditimbulkan oleh lisan kita, sehingga kita tahu; kapan saatnya bicara, kapan saatnya diam.

testnlog

Senin, 28 Februari 2011